Dunia mengalami perubahan yang begitu cepat. Perubahan ini masuk pada ranah tersembunyi dari kehidupan manusia. Bahkan perubahan itu mengubah cara pandang dan cara pikir manusia. Perubahan itu merambah pula pada situasi masyarakat Indonesia saat ini. Pasca reformasi 1998, perubahan cara hidup dan cara berelasi masyarakat Indonesia begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat mengalami banyak kemudahan dan kemajuan. Namun di sisi lain, masyarakat menjadi lemah dalam memaknai peristiwa kehidupannya. Kerap kali peristiwa dan pengalaman keseharian menjadi wacana dan berita info media massa yang mengandung nilai bisnis dan berlalu begitu saja. Demikian pula politik dalam negara. Politik seolah-olah menjadi permainan yang tak pernah selesai. Politik tak pernah menemukan tujuan utamanya. Politik disibukkan oleh para politikus dengan pelanggaran kode etik seperti, kasus-kasus suap, korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan hukum. Lebih jauh, politik dalam negara Indonesia mulai dipertanyakan arah haluannya. Hal ini disebabkan oleh keteladanan para pemimpin dan pejabat negara yang belum sesuai dengan harapan rakyat. Mereka menjadi haus kekuasaan dan miskin dalam penghayatan tugas dan tanggung jawab. Bahkan, kehadiran mereka di kursi dewan menjadi sumber kemarahan masyarakat. Banyak ormas melakukan kritik secara terus menerus. Namun, perjuanagan mereka tampaknya sia-sia karena tidak didukung dengan basis yang kuat.