Record Detail
Advanced SearchText
Malam Terakhir (Kumpulan Cerpen)
Malam Terakhir menjadi cerpen pamungkas dalam kumpulan cerpen ini. Setelah sebuah demonstrasi menentang pemerintah, tiga mahasiswa ditangkap tentara, disiksa sampai babak belur, dan dijebloskan ke dalam penjara. Ketiganya akan dieksekusi dengan cara digantung di hadapan umum. Pada malam terakhir mereka disekap, seorang gadis yang juga bagian dari demonstrasi dicampakkan ke dalam penjara yang sama. Gadis itu telah mengalami penyiksaan di luar batas kemanusiaan. Secara paralel, seorang gadis cantik berusia 22 tahun, putri seorang tokoh penting yang terlibat dalam pertumpahan darah mahasiswa, mempertanyakan hukuman mati yang ditimpakan pada keempat mahasiswa itu. Ia tidak bisa memahami bagaimana hukuman mati dilaksanakan tanpa bukti kesalahan para terhukum. Ia juga tidak bisa mengerti mengapa hukuman mati itu disebut ayahnya sebagai pertunjukan seni akbar. Ia tidak bisa menerima penjelasan ayahnya yang menyatakan bahwa: Dalam semua pertempuran Sayang segala gerunjal-gerunjal harus ditebas habis.
Availability
18622 | 808.830.1 Chu m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
808.830.1 Chu m
|
Publisher | Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) : Jakarta., 2009 |
Collation |
xviii + 117hlm; 13,5 x 20cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-91-0521-9
|
Classification |
808.830.1
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available