Apakah manusia? penelitian sosiologi dan psikologi, dll menjawab pertanyaan itu secara berbeda. Idealisme, Marxisme, dan Fasisme juga memberikan jawaban khas mereka. Penulis terkemuka Teologi Harapan, Jurgen Moltmann, di sini menguji berbagai kemungkinan, bukan hanya dari sudut pandang teoretis, tetapi dalam hal bagaimana konsep-konsep yang berbeda benar-benar bekerja dalam pengalaman manusia yang konkret. Dia mengambil pandangan yang sangat keras melihat orang-orang yang tampaknya meninggikan manusia tak terkira, hampir sebagai semacam berhala. Usaha Moltmann agaknya lebih ditujukan untuk memahami manusia dalam terang iman: Allah adalah ukuran manusia. Pandangan Kristen tentang manusia didaasarkan dari manusia di Golgota: Kristus yang disalibkan adalah satu-satunya yang mewujudkan kemanusiaan baru, di hadapan kehendak Allah, yang harus menjalani hidup-Nya dalam situasi yang tidak manusiawi yang bertentangan dengan kehendak Allah. Ini adalah tesis tentang manusia dalam terang antropologi kristiani Jurgen Moltmann. Apakah konsekuensi antropologi Kristen ini bagi dunia kita saat ini? Khususnya bagi orang-orang Kristen? Kita masih hidup dalam zaman modern, bahkan dikatakan sebagai masyarakat postmodern. Untuk pertimbangan ini, kita dapat belajar dari Moltmann, ketika dia menyatakan kepada kita bahwa Anak Manusia yang Tersalib adalah terang yang sejati bagi pengenalan diri kita. Orang Kristen mengenal dirinya yang sesungguhnya melalui kemanusiaan dari Anak Manusia yang disalibkan. Di dalam Dia, kita menemukan hidup yang manusiawi dan masa depan yang penuh harapan dan pendamaian. Sesungguhnya, inilah antropologi Kristiani yang berbicara dari sisi kemanusiaan Yesus.