Image of Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik

Text

Manusia Istana: Sekumpulan Puisi Politik



Dalam dunia politik, kata-kata bergulir, beredar dan mengelilingi meja-meja pengambil keputusan dalam makna yang sangat mentah. Tiada kemasakan, tak ada kedalaman, tanpa nuansa. Semua bahasa berkata secara pragmatis dengan maksud yang sangat praktis. Tiada lagi keindahan, estetika, hingga dalam cara berpolitiknya. Kultur dalam politik kian miskin, hingga pada tahap ia tidak lagi menjadi dasar (fundamen) bahkan dihindari dalam semua permainan politik yang dimainkan. Bahasa telah selesai, sebagai penyampai kearifan, kebijaksanaan, atau pengertian yang tentang universe dari kehidupan politik itu sendiri. Di titik itu, apa yang dibutuhkan oleh politik, oleh kebebasan berbicara, oleh nafsu menciptakan kebenaran-kebenaran subjektif itu, mungkin, adalah sebuah puisi. Puisi bukan sebagai sebuah apologi, atau narsisme dalam bahasa, namun sebagai ajakan bagi politik dunia, sistem, kultur dan para aktivisnya untuk kembali pada permainan simbol yang elegan, khususnya dalam bahasa. Bagaimana bahasa adalah perangkat pertama yang membuat kita menjadi makhluk berbudaya, man of culture, mendorong kita untuk melihat universe dari sebuah simbol linguistik, juga simbol-simbol politik.


Availability

19034811 Dah mAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
811 Dah m
Publisher Bentang Pustaka : Yogyakarta.,
Collation
164hlm: 13x20,5cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-291-047-3
Classification
811
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this