Record Detail
Advanced SearchText
Manusia Sebagai Subjek yang Relasional dengan Allah sebagai Dasar Relasionalitas Manusia di Dunia (Sumbangan Teologi Kristiani Menghadapi Akar Krisis Humanisme)
Konsep filosofis modern menempatkan manusia sebagai subjek otonom, pusat kesadaran dunia yang dapat secara bebas mengembangkan kreativitasnya. Kebebasan manusia baik dalam hal berpikir, bertindak maupun dalam bekerja, ditempatkan pula menjadi segala-galanya. Hal ini telah memunculkan sejumlah problem serius justru terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang sejatinya ingin diperjuangkan oleh filsafat modern itu sendiri (humanisme). Para filosof kontemporer sangat menyadari dampak buruk dari corak berpikir modern ini. Bagi para filosof kontemporer, yang lain adalah unsur konstitutif bagi eksistensi seorang manusia. Manusia tidak berada murni di dalam dirinya sendiri tetapi sudah selalu terkait dengan yang lain. Dunia merupakan unsur konstitutif bagi manusia pun sebaliknya. Pengalaman mengada di dunia adalah dasar bagi pemaknaan atas manusia. Aku tidak mungkin dipikirkan tanpa keterarahannya kepada orang lain dan tanpa ketergantungan pada mereka. Namun gagasan-gagasan filosofis ini masih membuka peluang bagi krisis humanisme baru. Penekanan yang berlebihan pada dimensi relasionalitas manusia dengan dunia mengasingkan manusia dari diri partikularnya. Personalitas manusia diganti dengan hubungan menurut struktur-struktur atau sistem-sistem dalam masyarakat. Di tengah konteks demikian Gereja harus pula merumuskan dirinya. Teologi Kristiani menyadari bahwa manusia dari hakekatnya selalu dalam relasinya dengan Allah. Inilah yang mendasari dan menjiwai segala bentuk relasi manusia dengan yang lain. Relasionalitas manusia dengan Allah dibuktikan dalam Kitab Suci sendiri dalam Kisah Penciptaan manusia dalam Kitab Kejadian. Manusia diciptakan menurut Gambar dan Rupa Allah. Hembusan nafas Allahlah yang telah menyebabkan manusia menjadi makhluk yang hidup. Puncaknya adalah pada diri Yesus sendiri yang oleh karena kebangkitanNya mengangkat manusia menjadi anak-anak Allah. Manusia kristiani adalah manusia yang selalu relasional dengan Allah.
Availability
09.01024 | 230 Sel m | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
230 Sel m
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2011 |
Collation |
xii + 167hlm; 21x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available