Dia, ilmuwan perempuan, pemegang dua gelar kesarjanaan, pejuang kemerdekaan negaranya, tapi juga isteri yang setia dan ibu yang penuh cinta. Dia, satu-satunya perempuan yang meraih dua hadiah Nobel di bidang ilmu pengetahuan. Dia dan suaminya, putri dan menantunya, semua pernah meraih Nobel. Kemiskinan, kesedihan, dan cucuran air mata, menempa hidupnya menjadi perempuan yang luar biasa, perempuan pertama dan satu-satunya yang duduk di Komite Internasional mengenai Kerjasama Intelektual, sebuah lembaga dalam naungan PBB bersama Albert Einstein.