Roekmini adalah wanita yang hidup dari kedalaman hati nurani. Karena itu ia selalu meresahkan, bahwa para elite politik kurang peka akan atau bahkan tidak memperhatikan apa yang berada di bawah permukaan. Apa yang tampil dewasa ini hanyalah kemasan di permukaan. Para elite politik puas menerima laporan-laporan kemasan yang baik-baik saja. Mereka tidak peka bahwa dibalik kemasan tersebut tertampung banyak keresahan rakyat. Roekmini khawatir, jika elite politik tidak peka, keresahan, frustasi, bahkan agresi rakyat akan menimbun sebagai wudun (bisul) yang sewaktu-waktu akan pecah. Untuk mencegah hal tersebut, perlu diadakan suatu budaya politik baru yang tidak menghalangi jalannya demokratisasi dan kedaulatan rakyat. Agar menjadi efektif, budaya politik tersebut perlu mewujud menjadi suatu sistem sosial. Dengan sistem inilah bisa dilihat, apakah pasal 1 sampai 33 UUD 1945 operasional atau tidak. Menurut Roekmini, bukan hanya pemerintah tapi seluruh rakyat yang harus melakukannya.