Gereja Katolik dalam karya pelayanan pastoralnya dalam hal iman dan penghayatannya menyediakan berbagai sarana. Sarana merupakan salah media yang bisa digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi hal yang menjadi persoalannya adalah banyak orang zaman modern ini, keliru memahami sarana. Sarana dipahami sebagai apa yang menjadi tujuan. Bukan itu yang menjadi sebagai penghantar untuk mencapai tujuan yang sebenarnya. Kekeliruan pemahaman inilah yang membuat orang beriman zaman modern ini mengalami 'krisis iman'. Pengalaman atau peristiwa krisis iman ini hanya bisa dijawab dengan menyadari sarana yang digunakan untuk menghayati iman. Gereja Katolik memiliki banyak sarana untuk anggotanya sebagai penghayatan iman. Salah satu sarana yang digunakan adalah Rosario. Rosario merupakan salah satu bentuk devosi kepada Bunda Maria. Dalam permenungan Rosario diawali dengan Aku Percaya, Bapa Kami, pendarasan Salam Maria dengan merenungkan misteri inkarnasi dalam setiap misteri permenungan. Dan diakhiri dengan seruan doksologi (pujian kepada Allah Tritunggal). Komunikasi iman mengandaikan pengungkapan iman sebagai sarana komunikasi. Pengungkapan iman bukan hanya meliputi perayaan liturgi atau ibadah. Segala perayaan iman yang khusus dan eksplisit, termasuk perumusan dan pengajaran iman, merupakan pengungkapan iman. Maka pengungkapan iman ini harus dibedakan dari perwujudan iman. Kedua-duanya adalah penghayatan iman. Yang disebut 'pengungkapan' iman adalah segala penghayatan iman dalam bentuk yang khusus dan eksplisit, terutama dalam bentuk pewartaan atau pengajaran dan perayaan Gereja. Yang disebut 'perwujudan' iman adalah segala perkataan dan tindakan yang memang dijiwai oleh semangat iman, namun tidak secara khusus dan jelas memperlihatkan sikap iman itu.