Catatan harian seorang aktivis ini adalah hasil goresan tangan selama perjalanan dan petualangan penulis ketika menjumpai ketimpangan-ketimpangan, baik pemikiran maupun tindakan, yang terjadi di dalam hidup, terutama yang berkaitan dengan organisasi atau pergerakan. Ketimpangan itu, berupa cara pandang terhadap realitas yang hanya dilihat dari satu perspektif (kaca mata kuda). Kemudian ditangkap oleh akal dan diklaim sebagai kebenaran mutlak. Tidak ada keinginan untuk mengkritisinya kembali. Walaupun ada, tetap melalui proses yang lama. Akhirnya muncul apa yang disebut Derrida sebagai kebenaran tunggal, kebenaran yang hanya mengakui satu dan meniadakan pemikiran yang lain yang memungkinkan adanya aspek kebenaran.