Ketika Anne Frahm menemukan dirinya menderita kanker, penyakitnya telah menyebar dari payudara ke bahu, iga, tengkorak, dan tulang panggulnya; tulang belakangnya bahkan patah akibat tekanan. seperti kebanyakkan korban lainnya, respon pertamanya adalah menjalani semua bentuk pengobatan, pembedahan, biopsi, dan kemoterapi. Nemun semuanya menunjukkan prognosis sia-sia. Penyakit ganas itu masih berakar di dalam sumsum tulangnya. Sepertinya sebelum usia ke 35 tubuhnya tidak akan bertahan lagi. Di saat dokter mengangkat tangan itulah, Anne menemukan hubungan antara kanker dan nutrisi. Melalui penelitian medis seksama dari penemuannya, ia menformulasikan suatu rencana perang nutrisional lengkap. Hasil perang lima minggunya, terapi detoksifikasi dan diet seimbang penyakit kankernya lenyap tanpa bekas. Sampai saat ini, ia terbebas total dari cengkeraman kanker!