Konsili Vatikan II menyadari bahwa Gereja sebagai persekutuan atau communio menjadi ide dasar dari seluruh dokumennya. Ensiklik Ecclesia De Eucharistia merupakan ensiklik yang dikeluarkan dalam upaya Gereja untuk kembali menyadari akan panggilannya sebagai umat Allah yang dipanggil untuk mempertahankan dan membangun persekutuan dengan Allah dan sesama. Gereja Katolik menjadi tanda dan sarana untuk membangun persekutuan atau communio ecclesia. Persekutuan untuk menggambarkan Gereja dewasa ini. Kata communio berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari cum (bersama-sama) dan munus (tugas dan fungsi). Maka communio dapat dipahami sebagai satu kesatuan dalam perutusan. Persekutuan merupakan anggota umat Allah yang telah disatukan melaui sakramen pembaptisan. Melalui sakramen Gereja merayakan imannya maka perayaan Ekaristi menjadi tanda dan sarana kesatuan umat dengan Allah dan sesama. Perayaan Ekaristi merupakan perayaan communio dan merupakan sumber serta puncak hidup beriman. Ekaristi yang berdaya sapa memampukan seluruh umat untuk ambil bagian dalam kehidupan Gereja. Keterlibatan umat dalam hidup menggereja secara aktif merupakan perwujudan dari Ekaristi. Kemerosotan penghayatan akan Ekaristi akan memberi dampak bagi kehidupan manusia yang individualis. Sikap acuh tak acuh terhadap hidup iman personal dan komunal menjadikan manusia tidak lagi peduli dengan sesama bahkan mengabaikan imannya. Gereja dewasa ini berusaha agar Ekaristi dirayakan dan dihayati dalam hidup sehari-hari. Ekaristi yang berdaya guna adalah Ekaristi yang dihayati dan membangun persekutuan. Sikap saling solider antar umat beriman memampukan setiap orang kristiani untuk ambil bagian dalam kehidupan bersama. Maka setiap orang kristiani disatukan dan diutus untuk menjadi nabi, imam dan raja.