Record Detail
Advanced SearchText
Memotret Kanan Baru: Tanggapan atas The End of History Fukuyama
Ancaman fasisme dan komunisme tidak mampu menggoyahkan liberalisme sebagai akhir dan sejarah. Fasisme hancur bukan karena revolusi moral universal yang menentangnya, namun karena kekalahan idenya dalam menggambarkan gelombang masa depan. Demikian pula yang terjadi pada komunisme. Gagasan Fukuyama tentang akhir dari sejarah, bukanlah ide orisinilnya. Pengajurnya yang paling tersohor adalah Karl Marx. Tapi sebenarnya konsep sejarah sebagai proses dialetika yang mengandung awal, tengah dan akhir ini dipinjam Karl Marx dari pendahulunya, yaitu Hegel. Tulisan dalam buku ini mencoba menguak dialetika Hegel dalam wacana Fukuyama melalui tanggapan ilmuwan dari tiga negara. Suatu yang menarik adalah , kenapa Fukuyama menjadikan Hegel sebagai landasan filsafatnya jika ia menyimpulkan abad ke-20 sebagai kemenangan demokrasi liberal dan masyarakat konsumtif. Yang karena kesimpulannya itu, musuh-musuhnya menempatkan gagasannya itu sejajar dengan keyakinan para penganut Kanan Baru.
Availability
10971 | 320 Kri m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
320 Kri m
|
Publisher | Kreasi Wacana : Yogyakarta., 2001 |
Collation |
xxi + 128hlm: 12x19,5cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
320
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available