Abad kita sekarang bukan saja abad atom atau angkasa luar, tetapi juga dapat dijuluki abad psikologi ketidaksadaran. Manusia tidak saja mempunyai kesempatan berpetualang ke alam raya, tetapi juga semakin mampu menelusuri relung-relung gelap kehidupan rohnya. Dua tokoh yang berjasa meretas jalan masuk ke alam ketaksadaran ialah Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung. Mereka menyatakan bahwa roh manusia ada akarnya jauh di masa yang silam. Pengalaman purba dari berbagai generasi seolah-olah meninggalkan endapan padanya. Lewat artikelnya di dalam buku ini. Jung menunjukkan bagaimana menggali endapan pengalaman masa silam untuk lebih memahami masa sekarang dan masa depan. Jung menekankan pentingnya menafsir mimpi sesuai dengan fungsinya dalam kehidupan psikis manusia. Mimpi merupakan salah satu aktivitas jiwa, yang oleh para leluhur dahulu dianggap mengandung banyak simbol untuk menafsir gejala-gejala kehidupan yang bakal datang. Mimpi bagi orang modern tetap merupakan suatu keanehan. Gejala kehidupan itu menunjukkan bahwa manusia bukan tuan atas dirinya, karena ada sesuatu yang lain, yang tersembunyi, yang harus diintegrasikan untuk menjadi miliknya. Bila tidak berhasil, manusia tetap irasional selama hidupnya.