Cinta, jiwa, dan kebebasan; tiga hal inilah yang menjalin dan memintal berbagai kisah kehidupan kita. Jiwa adalah esensi diri kita; Cinta memberinya fokus, dan kebebasan memberi cinta dan jiwa kita udara untuk bernafas. Jika umat manusia ingin tumbuh dan berkembang secara spritual dengan baik, maka mereka harus mengenali dan memenuhi tiga kebutuhan pokok yang mendasar ini: cinta, jiwa, dan kebebasan. Dengan memanfaatkan khazanah syair atau puisi gubahan seorang maestro sufi terkemuka abad ketiga belas, Jalaluddin Rumi, sebagai batu pijakan, ke dua penulis ini menjelajahi jalan sufi; apa itu tasawuf, apa yang diberikannya, dan bagaimana seorang bisa menempuh jalan sufi dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah ramuan dari berbagai tradisi kuno dan pencarian spiritual kontemporer, pemahaman filosofis dan pertimbangan praktis, buku ini menawarkan resep untuk menemukan kedalaman dan keselarasan antara berbagai realitas yang kasat mata dan tak kasat mata.