Record Detail
Advanced SearchText
Mengenal Hari Raya Konfusiani: Tinjauan Ibadah, Makna dan Teologinya
Hari-hari umat Khonghucu (Ji Kau) telah diperingati dan dirayakan sejak 5000 tahun yang lalu oleh umat Khonghucu di seluruh dunia. Dalam perjalanan sejarah yang telah berusia lima puluh abad yang lalu itu, masyarakat (umat) semakin kurang memahami arti, makna, dan teologi dari hari-hari raya Konfusiani. Maka tidak mengherankan, kini banyak orang awam beranggapan bahwa Hari Raya Konfusiani merupakan adat istiadat masyarakat Tionghoa. Di samping itu, tidak jarang terlontar pernyataan-pernyataan yang tidak benar, bersifat diskriminatif, serta membatasi ruang gerak. Angin segar berhembus bagi umat Khonghucu sejak tahun 2000. Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan keppres Nomor 6/2000 memberikan peluang terbuka lebar kebebasan beribadat bagi kaum Khonghucu. Keppres tersebut sekaligus mencabut Inpres Nomor 14 tahun 1967 yang berisi larangan beribadat dengan cara Khonghucu secara terbuka.
Availability
11064 | 299.512 Win m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
299.512 Win m
|
Publisher | Effhar : Semarang., 2002 |
Collation |
xviii + 198hlm: 11x18cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-501-359-9
|
Classification |
299.512
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available