Image of Menggapai Harmoni Melalui Ren

Text

Menggapai Harmoni Melalui Ren



Manusia Indonesia sekarang lebih punya revolusi bermimpi daripada impian akan revolusi. Drama yang disodorkan dalam panggung hidup manusia Indonesia kerap berisi kekejaman dan kepalsuan. Keadilan dan kebenaran tampil dalam kemasan sandiwara lawak tak bermakna. Jadinya, bumi pertiwi makin pucat, ratusan ribu orang kelaparan, putus harapan, dan tewas karena kemiskinan. Wajah kepolosan dan kemurniaan anak-anak bangsa ini telah tercoreng oleh berbagai polemic kemanusiaan. Karena itu tidak perlu dipertanyakan lagi bila menyembul dalam hati kemarahan, kegeraman dan kejengkelan bila menyaksikan drama hidup yang memperlakukan sesamannya bukan sebagai manusia lagi. Lantas dalam nada provokatif, kita bertanya; Kemanakah negeri ini mau dibawa? Siapakah sesamaku? Apakah mereka yang seetnis, seagama, separtai atau yang sepihak dengan kita? Mengapakah dunia ini tidak mementaskan drama harmonis? Konfusius melihat bahwa persoalan utama dari ketidakharmonisan adalah manusia tidak lagi dihargai dan dihormati sesuai dengan martabatnya. Atas dasar itu, Ia ingin mengadakan reformasi masyarakat dengan mengusung penghayatan hidup berdasarkan kebajikan moral. Konfusius berkeyakinan bahwa reformasi masyarakat harus dimulai dengan mengembalikan setiap orang pada identitas aktualnya. Maka lahirlah teori penegakkan nama (Zhengming). Tetapi karena sumber nilai keharmonisan dan kedamaian adalah manusia, maka setiap langkah reformasi keadaan harus didasarkan pada prinsip-prinsip moral dasar. Karena itu, Konfusius menelurkan prinsip moral itu, yang tercetus dalam konsep ren. Ren merupakan kualitas yang menjadi tolak ukur dalam etika moral, dan merupakan perkara rasa kemanusiaan, yang menjadi dasar dari setiap relasi intim manusia. Ren bergerak dalam koridor proses pembelajaran menjadi manusiawi. Persisnya, ren menghantar dan menggerakan manusia untuk berbuat baik, jujur, adil, benar, dan memungkinkan terjadinya proses transformasi diri yang mengarah pada penggapaian keharmonisan hidup. Proses ini melibatkan komitmen, tanggungjawab serius, dan usaha memperbaiki diri secara berkesinambungan. Proses transformasi ini mulai ditata dan dikelola dalam kehidupan keluarga.


Availability

09.000064181.112 SEH mAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
181.112 SEH m
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
ix + 76hlm: 21x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
181.112
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this