Skripsi ini membahas tentang perempuan-perempuan dalam silsilah Yesus Kristus. Sebuah tinjauan teologi biblis atas Mat 1:1-17. Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode eksegese. Metode ini memiliki beberapa langkah yakni analisis baik sintaksis, semantik maupun struktur dan dilanjutkan dengan tafsir, refleksi teologis dan relevansi Mat 1:1-17. Melalui analisis sintaksis, semantik danstruktur, penulis menemukan isteri Uria menjadi pusat struktur atau pola perikop Mat 1:1-17. Kehadiran isteri Uria sebagai pusat struktur tersebut membantu penulis menemukan beberapa teologi tentang perempuan-perempuan dalam silsilah Yesus Kristus. Pertama, Allah mengasihi dan memilih perempuan untuk terlibat dalam karya-Nya. Kedua, Allah mengasihi orang bukan bangsa Yahudi. Ketiga, Allah mengasihi orang yang memiliki skandal moral perkawinan. Keempat, Allah mengasihi orang yang menjadi korban penyalahgunaan kekuasaan. Kelima, Allah mengasihi orang yang mempunyai persoalan hukum. Skandal perkawinan merupakan persoalan keluarga Katolik Gereja dewasa ini. Salah satunya adalah hubungan seksual suami isteri di luar nikah. Teologi Mat 1:1-17 adalah solusi untuk mengatasi persoalan ini. Perikop ini menunjukkan bahwa Allah mengasihi orang-orang yang memiliki persoalan perkawinan. Allah melibatkan mereka dalam mewujudkan karya-Nya. Berangkat dari teologi ini, setiap anggota Gereja Katolik dapat mengatasi persoalan perkawinan dan keluarga. Hal ini dilakukan melalui beberapa pendekatan baik moral Katolik maupun pendekatan pastoral. Melalui kedua pendekatan ini, setiap anggota Gereja dapat memahami dan mengerti arti maupun makna perkawinan dalam Gereja Katolik.