Record Detail
Advanced SearchText
Menjadi Pemazmur dalam Perayaan Ekaristi [Buku: Iman dan Seni Religius]
Gereja Katolik tidak pernah beribadat tanpa puisi. Hal ini tampak secara khusus dalam perayaan Ekaristi dan Ibadat Waktu/Harian. Dalam perayaan Ekaristi ada mazmur tanggapan, sedang dalam Ibadat Waktu/Harian ada Madah yang membuka ibadat dan ada pendarasan mazmur. Tidak ada hari tanpa Mazmur. Mazmur tangggapan termasuk salah satu unsur dari Liturgi Sabda yang bersama Liturgi Ekaristi membentuk satu kesatuan ibadat Gereja yakni Perayaan Ekaristi. Dalam Liturgi Sabda Gerja merayakan peristiwa Allah bersabda kepada umat-Nya dan umat menjawab kepada Allah yang bersabda. Karena jawaban Gereja diambil dari Kitab Suci Mazmur, maka jawaban ini termasuk unsur konstitutif yang harus ada dari peristiwa ini Allah benar-benar bersabda dan Gereja benar-benar menjawab sabda-Nya. Lalu mengapa Gereja menggunakan mazmur? Ada apa dengan mazmur sampai Gereja suka menggunakannya dalam ibadatnya?
Availability
17834-J | 230 Fir i | Available |
Detail Information
Series Title |
Seri Filsafat Teologi Widya Sasana Vol.24 No.Seri 23, 2013
|
---|---|
Call Number |
230 Fir i
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2013 |
Collation |
iv + 131-142hlm: 15x21cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
1411-9005
|
Classification |
230
|
Content Type |
-
|
Other version/related
No other version available