Seniman mengungkapkan iman mereka dengan cara yang unik dan kaya makna. Hal ini terutama terjadi ketika sang seniman menciptakan karya seni religius dalam atmosfer kebebasan, bukan sekedar untuk menyelesaikan karya pesanan atau menjalankan instruksi dogmatis pemuka agama. Seniman yang istimewa menggunakan kecakapan teknik dan kesegaran imaginasinya untuk mengungkapkan sesuatu secara menggoda. Karya seni yang mereka ciptakan termasuk seni religius mengundang kita untuk masuk ke dalam kontemplasi pencarian makna. Artikel ini adalah buah pemaknaan atau lebih tepat penafsiran sosiologis atas lukisan-lukisan religius yang di buat oleh seniman Katolik Bali yakni almarhum Paulus Ketut Kitjen dan Aloysius Nyoman Lungsir. Mengikuti gagasan imajinasi sosiologis C. Wright Mill saya mencoba menafsir karya-karya kedua pelukis ini dengan menempatkan biografi mereka dalam konteks 'sejarah' yang lebih besar yakni sejarah misi Katolik di Bali.