Tahun Liturgi hendaknya dilihat sebagai kumpulan perayaan selama satu tahun. kalau liturgi dirayakan berarti Kristus Sang Imam Agung Perjanjian Baru hadir dan menyatukan segenap umat dalam kegiatan bersama yang bertujuan menguduskan mereka dan kemuliakan Allah (KL 7). Iman Kristen dinyatakan di dalam Tahun Liturgi sedemikian sehingga Gereja hadir nyata di mana Kristuslah Kepala dan kitalah anggotan-Nya, dan serentak Tahun Liturgi merupakan dasar bangunan identitas kristiani.