Record Detail
Advanced SearchText
Merdeka Square: Intrik Perebutan Takhta Istana, 1965-1967
Bagaiamana kalau kita memanfaatkan tanggal lima Oktober? Saran Yani, ketika Dewan Jendral Mengadakan rapat untuk melakukan perlawanan terhadap komunis pada 5 Oktober, kita harus melangsungkan gerakan sebelum 5 Oktober, dan menangkap (anggota) Dewan itu pada hari kemerdekaan Cina? kata Soebandrio, ketika mereka (Aidit, Soebandrio, dan Omar Dhani) membahas rencana untuk menghalangi rencana Nasution mengambil alih Negara. Peristiwa 1965 merupakan puncak dari segala pertarungan ideologis. Skenario-skenario politik pelbagai pihak dimainkan seperti kisah Bharatayudha (perang saudara dalam tradisi pewayangan jawa) pada masa pemerintahannya, Soekarno menerapkan kebijakan politik Nasakom (nasionalis,Agama, dan Komunis) sebagai upaya mempersatukan bangsa Indonesia. Akan tetapi di tengah perjalanan, PKI mendapat peluang untuk lebih dekat pada pemerintah. Karena dianggap terlalu lama berkuasa, terjadilah perebutan pengaruh ideologis, khususnya antara Angkatan Darat dan PKI. Akibat konflik ini rakyat sipil yang tidak tahu apa-apa menjadi korban, layaknya wayang, yang siap dikorbankan oleh dalangnya.
Availability
15097 | 899.221 Col m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
899.221 Col m
|
Publisher | Penerbit Narasi : Yogyakarta., 2009 |
Collation |
664hlm; 15 x 21,5cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-168-156-2
|
Classification |
899.221
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available