Image of Spiritualitas dari Berbagai Tradisi

Text

Spiritualitas dari Berbagai Tradisi



Tahun 2017 kita memperingati peristiwa bersejarah yakni 500 tahun Reformasi Martin Luther. Perpecahan para murid Kristus entah apa pun sebabnya tampak sebagai batu sandungan, dan peristiwa reformasi 500 tahun lalu merupakan perpecahan yang paling besar dalam sejarah Gereja. Luther bukanlah seorang yang revolusioner, dia adalah seorang biarawan dan pastor yang bermaksud berbuat sesuatu untuk memperbaiki karya Gereja. Dia tidak menempelkan tesis-tesisnya di kapel istana, melainkan mengirimkan kepada para Uskup agar mengakhiri kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh Gereja. Usulan Luther itu di tolak. Sementara itu tesis-tesisnya dicetak dan beredar tidak hanya pada lingkungan kaum intelektual melainkan sampai pasar dan rumah-rumah penginapan sehingga orang-orang biasa juga ikut mendiskusikan tesis-tesis itu dan membangun argumentasi (Schilling, 2017:15). Sekarang ini Gereja-gereja Indonesia mewarisi tradisi kristiani, tidak hanya tradisi Katolik dan tradisi-tradisi Protestan yang berakar pada Reformasi Martin Luther, melainkan juga tradisi-tradisi evangelikal lain. Apa makna semua itu bagi kita sekarang ini?


Availability

19799230 Ban sAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
230 Ban s
Publisher Kanisius : Yogyakarta.,
Collation
342 hlm: 15,5x23cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-21-5452-8
Classification
230
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this