Record Detail
Advanced SearchText
Militansi dan Toleransi: Refleksi Teologis atas Rahmat Sakramen Baptis
Bahwa orang beragama menganggap agamanya yang paling benar tidak usah mengherankan kita. dalam pergaulan antar umat beriman sering terjadi saling curiga dan saling mengkafirkan di antar kelompok-kelompok penganut agama. Para pemeluk agama adalah sah untuk mengklaim bahwa agama yang diyakini adalah yang laing benar. Dan kalau demikian, maka secara logis harus disimpulkan bahwa agama orang lain adalah tidak benar untuk dia. Karena baginya hanya agamanyalah yang paling benar. Kalau tidak demikian maka tentu saja ia akan pindah. Sikap ini mungkin lebih tepat disebut militansi bukan fanatisme. Militansi masih terbuka bagi toleransi, sedangkan fanatisme sama sekali tidak ada ruang bagi toleransi.
Availability
17106 | 265 Suj m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
265 Suj m
|
Publisher | Kanisius : Yogyakarta., 2012 |
Collation |
164hlm: 15,5x23cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-21-3271-7
|
Classification |
265
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available