Record Detail
Advanced SearchText
Misi Karmel Awali (Refleksi teologi spiritual)
Kemerosotan hidup politik dan religius pada abad ke-12 menjadi titik tolak kelahiran Ordo Karmel. Pertumbuhan gerakan tersebut didasari oleh keinginan kuat untuk semakin serupa dengan Yesus Kristus melalui semangat laku tapa, kemiskinan total dan keheningan di padang gurun. Banyak orang yang menarik diri dari keramaian kota dan hidup menyendiri di tempat sunyi. Para Karmelit memilih Gunung Karmel sebagai tempat untuk mencari wajah Allah dengan semangat nabi Elia dan teladan Maria dan dalam kurun waktu yang singkat kelompok kecil itu berhasil mengumpulkan madu-madu rohani yang manis yang disebut sebagai kontemplasi. Di samping perkembangan itu, keamanan di tempat suci itu terancam karena perang salib yang terus terjadi, dari sebab itu para Karmelit memilih untuk migrasi ke Eropa sebagai tempat asal mereka. Pada awalnya mereka ditolak dan dianggap asing, namun semangat pantang menyerah telah berhasil merebut hati Gereja dan umat di tempat baru itu sehingga mereka diakui sebagai Ordo secara yuridis dan diangggap layak untuk melayani jiwa-jiwa. Setelah Ordo Karmel mendapatkan pengakuan dari Tahkta Suci, ia tidak kembali lagi ke tempat sunyi untuk menghayati semangat kontemplatif, melainkan tetap tinggal di keramaian kota dengan ciri aktif-kontemplatif. Di sana Karmel menghayati semangat eremitisme baru yaitu hidup bersama orang lain. Dimensi lain yang berkembang adalah penghayatan semangat misi yaitu melalui keinginan kuat Ordo untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, hidup di tengah umat, mewartakan Sabda dan berkarya dalam pelbagai bidang. Keinginan itu muncul demi menanggapi kebutuhan Gereja pada waktu itu dan juga pelayanan kepada Tuhan dan sesama. Ordo Karmel yang baru lahir tersebut berhasil membuktikan bahwa ia berguna bagi Gereja dan orang lain. Kekhasan Ordo Karmel awali di Eropa adalah devosi yang kuat kepada Elia dan Maria, bahkan dapat dikatakan bahwa kedua tokoh ini menjadi model dan teladan dalam hidup sehari-hari demi mencapai kontemplasi yang sejati. Pada akhirnya, kemapanan dalam hidup rohani mendorong Ordo untuk memperluas pelayanannya ke seluruh dunia. Ia ingin agar semakin banyak orang yang dapat mencicipi kemanisan Allah melalui spiritualitas Karmel.
Availability
11.050 | 255.73 SIN m | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
255.73 SIN m
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2015 |
Collation |
viii + 86hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
255.73
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available