Penulis memilih judul Misi dan Dialog menurut Paul Knitter (Mungkinkah Relevan bagi Gereja Katolik Indonesia dalam Usahanya Membangun Dialog dengan Agama-Agama Lain?) untuk mendalami pandangan seorang teolog Katolik yaitu Paul Knitter mengenai dialog antaragama. Pemikiran Paul Knitter tentang dialog antaragama berangkat dari kritiknya terhadap pandangan Gereja Katolik yang menurutnya bersifat ambigu. Keambiguitasan itu muncul karena Gereja Katolik belum berani mentransformasikan dirinya secara sungguh-sungguh demi terciptanya dialog. Hal ini dapat dilihat dalam pandangan Gereja Katolik mengenai keselamatan yang hanya bisa diperoleh dalam Yesus melalui Gereja. Paul Knitter mencoba memecahkan keambiguitasan ini dengan gagasannya mengenai misi sebagai dialog. Penulisan ini memfokuskan pembahasan mengenai: pertama, pernyataan-pernyataan Gereja Katolik mengenai posisinya dalam hubungannya dengan agama-agama lain serta bagaimana harus berdialog dengan mereka. Kedua, pandangan Paul Knitter tentang dialog antaragama yang dibahas dalam misi dan dialog. Ketiga, korelasi atau relevansi pemikiran Paul Knitter bagi Gereja Katolik Indonesia dalam usahanya membangun dialog dengan agama-agama lain.