Image of Menjadi Gereja Diaspora Yang Misioner (Sebuah kajian kritis atas usaha Gereja Banjarmasin dalam memberikan kesaksian akan iman Katolik di Kalimantan Selatan dari perspektif misiologi)

Text

Menjadi Gereja Diaspora Yang Misioner (Sebuah kajian kritis atas usaha Gereja Banjarmasin dalam memberikan kesaksian akan iman Katolik di Kalimantan Selatan dari perspektif misiologi)



Fenomena migrasi global maupun nasional di abad ke-21 ini membuat Gereja dewasa ini tidak lagi tampil sebagai Gereja teritori yang homogen, melainkan sebagai Gereja diaspora, Gereja yang heterogen, Gereja yang multi-etnis. Ia tersebar dan terpencar di berbagai tempat. Gereja diaspora inilah yang dimaknai sebagai Gereja peziarah. Sebagai peziarah di dunia ini sambil merayakan dan mewartakan imannya ke segala penjuru dunia. Tujuannya agar semua memperoleh keselamatan. Sebagai peziarah yang terpencar dan tersebar di berbagai tempat dan dalam segala situasi ia dihadapkan pada berbagai tantangan. Ia hadir sebagai pendatang, perantau. Ia ada sebagai minoritas di antara kerumunan massa mayoritas. Ia terpencar-pencar di berbagai tempat dan situasi sosio-geografis, kultural. Ia ada bersama semua orang dari berbagai latar belakang. Itulah Gereja dewasa ini. Gereja Banjarmasin, sejak kehadirannya di Kalimantan Selatan, telah menghadirkan dirinya sebagai Gereja diaspora. Hal ini terlihat jelas dari faktor sosio-historis, sosio-geografis, sosio-religius dan sosio-kultural keberadaan Gereja ini. Sebagai peziarah, ia harus mewartakan imannya. Itulah tugas pokoknya. Jika tidak, ia kehilangan identitasnya. Gereja Banjarmasin dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mewartakan imannya yaitu bahwa ia hadir sebagai Gereja yang tersebar dan terpencar di berbagai tempat. Ia hadir sebagai perantau dan pendatang di tanah rantau. Ia hadir sebagai minoritas baik dalam konteks sosio-kultural maupun dan sosio-religius. Ia hadir sebagai Gereja yang multi-etnis di tengah etnis Banjar dan Dayak. Ia hadir sebagai minoritas di tengah kaum muslim. Sebagai Gereja diaspora, kesaksian hidup yang otentik dan bersumber dari kehidupan Gurunyalah itu yang menjadi jalan bagi pewartaan imannya dalam situasi demikian. Kesaksian hidup seperti apa? Kesaksian hidup melalui lembaga-lembaga pendidikan, karya sosial-karitatif, rumah sakit. Mereka yang tersebar dan terpencar dari pusat-pusat pemerintahan, pendidikan, perusahaan dan berbagai tempat bertanggung jawab atas karya pewartaan iman ini melalui kesaksian dan kesalehan hidupnya, mulai dari dalam keluarga, sel terkecil dalam masyarakat, hingga lingkup yang lebih luas. Itulah misi Gereja diaspora dewasa ini. Semua menjadi agen misi melalui kesaksian hidup yang otentik, yang suci dan berpusat pada hidup Yesus.


Availability

15.01018266 Sna mAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
266 Sna m
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xiii + 154hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
266
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this