Dewasa ini fenomena mistik mulai banyak dilirik dan bahkan digemari oleh banyak orang. Dunia yang semakin dipenuhi dengan teknologi canggih tidak membuat manusia puas akan diri dan keadaannya, seolah-olah semakin ia minum semakin ia haus. Tekanan jaman ini membuat jiwa manusia mencari sebuah arti hidup. Pencarian akan arti hidup ini dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satu caranya adalah jalan mistik-spiritual. Kata mistik di sini sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia supranatural atau sesuatu yang bersifat gaib, namun lebih kepada pengertian subsistem yang ada di hampir semua agama dan religi untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan. Mistik dalam konteks ini dapat dimengerti sebagai suatu pendekatan spiritual dan nondiskursif kepada persekutuan jiwa dengan Allah, atau dengan apa saja yang dipandang sebagai realitas sentral alam raya. Satu hal yang menarik untuk diperhatikan adalah gairah akan dunia mistik-spiritual ini justru banyak terjadi di kalangan manusia modern, yang katanya lebih rasional. Mistik Dao merupakan suatu transformasi mistik yang mendalam tanpa unsur kekerasan atau pemaksaan kehendak manusia untuk mencapainya. Dia mengalir dari adanya ke ketiadaan dan menyatu dengan yang tertinggi. Hal inilah yang mendorong penulis untuk menggali kekayaan mistik Dao dengan mendalami kitab Dao De Jing.