Ketika Socrates demi kebenaran memilih minum racun atas perintah mahkamah Athena, dunia berada di ambang suatu revolusi yang secara dramatis akan mengubah arah sejarah pemikiran dan moralitas Barat. Dengan mereguk racun, Socrates telah menghayati dan melaksanakan pertimbangan moral, yang kemudia sangat berpengaruh dalam sejarah intelektuall. Namun pengaruh berbagai peristiwa dalam penjara Socrates ternyata tidak berakhir bersama kematiannya pada akhir abad ke-5 SM itu. Timbul pertanyaan, apakah kebaikan itu sesuatu yang nyata objektif dan kekal, atau tergantung konteksnya historis, kultural, situasional, dan individual? Di dunia modern sekarang kita tidak jarang menyaksikan perubahan nilai moral, sikap moral, baik individual maupun pada kelompok. Perkembangan moralitas memang perlu kita simak dan kaji sejarahnya, untuk melihat tendensi dan arahnya. Semua pertanyaan mengenai moralitas, sikap moral dan perkembangan moral dapat terkaji dalam buku yang ditulis oleh para pakar tentang moralitas ini.