Record Detail
Advanced SearchText
Hoakiau Di Indonesia
Masalah Hoakiau merupakan masalah aktual, waktu buku ini disusun. Dan untuk mengejar waktu, sudah tentu pekerjaan penyusunan ini tidak sempurna, banyak kekurangannya, dan sudah tentu pula akan terdapat kesimpulan-kesimpulan, yang karena kurangnya waktu untuk melakukan pendalaman, dangkal, bahkan juga gagal. Tetapi penyusun percaya, bahwa setiap kesalahan dapatlah diperbaiki, dan setiap kekurangan dapat dimanfaatkan selama ada dicadangkan kesempatan untuk memperbaikinya. Pertimbangan lain, yang tak kalah pentingnya, adalah terjadinya sebuah tragedi bangsa sebagai ekses dari Perusuhan 13 Mei 1998 lalu. Peristiwa dahsyat itu dilaporkan sebuah tim independen telah mengakibatkan lebih dari 1.250 jiwa dari kalangan rakyat miskin perkotaan terpanggang dalam bangunan pertokoan yang sengaja dibakar. Dan bukan hanya itu, di balik aksi pembakaran dan penjarahan toko serta rumah milik Hoakiau, tersembunyi sebuah aksi rasialis keji. Aksi ini mengakibatkan lebih 150 perempuan keturunan Tonghoa diperkosa, dirusak organ genitalnya dan dibunuh. Berdasarkan sejumlah bukti, banyak kalangan menarik kesimpulan bahwa peristiwa Perusuhan Mei 1998 tak lebih merupakan sebuah aksi kekerasan oleh negara (state violence). Negara lewat aktor-aktornya, kebijakan dan ideologinya telah memproduksi sebuah pandangan bahwa semua kesalahan harus dipikul oleh sekelompok masyarakat, yang sejak di zaman kolonial Belanda memang selalu dijadikan kambing hitam.
Availability
9477 | 305.895.1 Toe h | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
305.895.1 Toe h
|
Publisher | Garba Budaya : Jakarta., 1998 |
Collation |
xi + 299hlm: 15 x 20,5cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
305.895.1
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available