Sekalipun perairan Zone Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia mengandung sedikitnya 2,3 juta ton ikan per tahunnya, tetapi potensi ini belum digali secara optimal. Padahal, sumbangan devisa dari sektor ini bila dieksploitasi secara profesional sangat besar, yakni sekitar sepuluh miliar dolar AS per tahunnya. Akibatnya, selama bertahun-tahun nelayan Indonesia pihak yang paling berkompeten untuk memanfaatkan kekayaan laut itu tak berdaya, dan potensi perikanan nasional pun tak tergarap secara memadai. Adanya perhatian pemerintah terbukti dengan adanya depertemen tersendiri yang mengurusi masalah kemaritiman terhadap nelayan yang kebanyakan adalah nelayan tradisional merupakan keniscayaan dan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Kunci utama yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan motorisasi dan pengenalan teknologi modern, penyediaan peta potensi laut, informasi mengenai masa yang tepat untuk melaut, penyediaan gudang dingin, dan peningkatan wawasan tentang entrepreneurship. Buku hasil penelitian ini menguraikan beberapa strategi pemberdayaan nelayan dengan seabrek permasalahan yang dihadapi para nelayan tradisional kita dengan pendekatan antropologis-sosiologis. Atas dasar itu, buku ini layak dijadikan referensi alternatif guna menguak lebih dalam lagi tentang sisi-sisi kehidupan nelayan tradisional yang semakin terpuruk.