ILMU ANTROPOLOGI RAGAWI sangat dibutuhkan keberadaannya di Indonesia, tapi ahli- ahlinya hanya dapat dihitung dengan jari. Padahal penduduk Indonesia jumlahnya 230 juta, sekitar 700-an suku tinggal di dalamnya, ditambah pula temuan-temuan fosil yang dicatat sejarah dunia ada di Indonesia. Antropologi ragawi bukan hanya mempelajari fosil jutaan tahun lalu, tetapi juga dibutuhkan untuk mengindentifikasi jenazah korban kecelakaan penumpang kapal atau pesawat terbang. Melalui tulang-belulang yang ada dapat diketahui riwayat para korban. Antropologi ragawi di Universitas Airlangga identik dengan Prof. Josef Glinka SVD. Prof. Glinka seorang ilmuwan sekaligus biarawan asal Polandia, juga seorang pendidik yang telah berkarya di Seminari Ritapiret dan Ledalero di Flores. Prof. Glinka selama ini telah mengabdikan hidupnya untuk Indonesia. Dialah salah seorang perintis antropologi ragawi di Indonesia.