Tidaklah mudah menjadi formator di zaman sekarang. Pendampingan dan pembinaan tidak bisa bersifat konservatif, kaku dengan aturan-aturan yang mengikat. Tetapi sebaliknya, pendampingan dan pembinaan harus membuka ruang bagi formandi untuk mengekspresikan dirinya. Maraknya perkembangan teknologi zaman ini memang memberi ekses positif dalam konteks komunikasi dan pelbagai usaha manusia untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama. Namun dalam konteks pedagogi, dibutuhkan suatu pendampingan yang tepat dan terarah bagi anak-anak (dalam keluarga) dan bagi formandi dalam lembaga pendidikan dan pembinaan calon imam. Membiarkannya untuk mengembara sendiri bisa membawa dampak patologis bagi anak. Sebaliknya, pengawasan dengan larangan-larangan atau aturan-aturan yang sangat ketat, bisa membuat anak menjadi takut atau bahkan memandangnya sebagai sesuatu yang tabu. Dengam realitas ini, formator hendaknya memilih cara-cara yang bijak untuk membuka wawasan formandi untuk melihatnya secara positif, dalam membangun perkembangan pribadi.