Penelitian ini bertujuan untuk mendalami peran Roh Kudus dalam kehidupan Gereja berdasarkan ensiklik Dominum et Vivificantem art. 22-26, serta relevansinya bagi misi Gereja di era modern. Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang hadir dalam kehidupan Gereja sejak zaman Perjanjian Lama hingga saat ini. Roh Kudus adalah pribadi ilahi yang terlibat dalam hidup Gereja. Dalam kerangka Trinitas, pengutusan Roh Kudus dari Bapa oleh Kristus menjadi bagian penting. Kristuslah yang mengutus Roh Kudus, dan Roh Kudus memainkan peran vital dalam mengantarkan keselamatan kepada manusia, melalui Kristus. Peran Roh Kudus sebagai pelengkap dan penggereak karya penyelamatan Allah menjadi jelas dalam konteks Paskah dan Pentakosta. Metodologi pengarapan penelitian ini adalah studi kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa Roh Kudus memiliki peran sentral dalam kehidupan Gereja yakni pengudusan, bimbingan, dan penolong. Ia juga memastikan kesetiaan Gereja pada kebenaran yang telah diwahyukan. Selain itu, Roh Kudus memberdayakan Gereja untuk bersaksi tentang Kristus. Roh Kudus juga memperlengkapi setiap anggota Gereja dengan karunia-karunia yang diperlukan untuk membangun tubuh Kristus dan menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan. Melalui sakramen-sakramen, Roh Kudus hadir sebagai sumber kehidupan rohani dan rahmat Kristus, memperkuat kesatuan umat Kristiani dengan Allah. Serta, Roh Kudus memanggil Gereja untuk mencapai kesatuan yang dikehendaki Kristus. Di era modern, Roh Kudus membantu Gereja menghadapi tantangan pluralisme agama, budaya, dan teknologi dengan memberikan inspirasi, keberanian, dan kebijaksanaan dalam menjalankan misi penyelamatan di dunia yang terus berubah. Dengan demikian kehadiran Roh Kudus dalam Gereja membuat Gereja dapat terus relevan dalam memenuhi panggilan misi di dunia.