Penelitian ini merupakan studi atas pemikiran Noam Chomsky, seorang filsuf pendidikan asal Amerika Serikat, tentang pendidikan demokratis dalam tatanan neoliberalisme. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah ada empat, yakni: Pertama, memahami pemikiran Chomsky tentang pendidikan demokratis. Kedua, memahami pengaruh dan cara kerja paham neoliberalisme terhadap pendidikan demokratis, khususnya dampaknya terhadap penyelenggaraan pendidikan dan hasil pendidikan. Ketiga, menemukan solusi bagi pengaruh neliberalisme bagi pendidikan demokratis. Keempat, menemukan relevansi pembahasan ini dalam konteks pendidikan di Indonesia. Adapun metodologi penelitian ini yakni Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse Analysis). Temuan dalam penelitian ini adalah neoliberalisme membawa dampak negatif terhadap pendidikan demokratis. Chomsky membuka mata pembaca bahwa neoliberalisme disetir oleh aneka kepentingan partisipan yang berusaha melanggengkan dominasi yang represif atas dunia pendidikan. Konsekuensi atas fakta ini yakni pendidikan sebagai sarana humanisasi menuju masyarakat yang demokratis telah kehilangan esensinya dan telah berubah menjadi ladang industri bagi korporat-korporat kapitalistik. Chomsky menegaskan bahwa pendidikan mesti diselenggarakan dengan prinsis-prinsip demokratis yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan pengangkatan martabat manusia. Di Indonesia, neoliberalisme sendiri sudah mulai memengaruhi kebijakan sejak era orde baru. Sampai saat ini ada aneka persoalan di bidang pendidikan Indonesia sebagai akibat dari pengaruh neoliberalisme tersebut seperti disparitas atau kesenjangan dalam mengakses pendidikan, biaya pendidikan yang mahal dan bahkan membuat hutang mahasiswa meningkat.