Penelitian ini bertujuan untuk mengkritisi meanisme kapitalisme pengawasan dengan menggunakan analisis filsafat kritis Herbert Marcuse dan Guther Anders. Saya menggunakan dua pemikiran filsafat tersebut untuk menganalisis situasi masyarakat kontemporer dalam era kapitalisme pengawasan. Herbert Marcuse memiliki latar belakang Teori Kritik Mazhab Frankfurt, sedangkan Anders kerap digolongkan sebagai filsuf kritik teknologi. Sebagaimana sistem kapitalisme pada umumnya, sistem yang demikian juga berciri menindas, dominatif dan manipulatif. Corak pengawasan dalam kapitalisme semakin memenjara manusia pada pengkondisian perilaku dan pengalaman hidup yang dikonversi menjadi data. Pendekatan analisis menggunakan perspektif kritis yakni filsafat Teori Kritik Herbert Marcuse dan filsafat kritik teknologi Gunther Anders. Penelitian ini menemukan bahwa perbedaan utama pemikiran filsafat Marcuse dan Anders adalah pendekatan filosofis yang mereka gunakan. Marcuse menggunakan studi interdispliner dan teori sosial kritik Mazhab Frankfurt, sementara Anders menggunakan pendekatan fenomenologi dan personalisme kritis. Dari perspektif gagasan Marcuse, dalam kapitalisme pengawasan terjadi: transformasi rasionalitas instrumental menjadi rasionalitas agloritma, ragam kendali kapitalisme digital, pengawasan sebagai kontrol tambahan, empat modus algoritma sebagai penerapan prinsip prestasi sistem kapitalis, serta instrumentarianisme sebagai bentuk rasionalitas politis di era kapitalisme digital ini. Dari perspektif Anders, kritik terhadap kapitalisme pengawasan antara lain; pemerosotan makna antropologis manusia dari homo faber ke homo materia dan lalu menjadi homo datum, adanya proses reifikasi diri Promethean dalam relasi manusia dengan teknologi, ekstraksi data sebagai bentuk ikonikleptomania, kemahahadiran Big Other dan rendisi diri sebagai bentuk penindasan dalam rupa pengawasan, serta perkembangan menuju dunia pasca-humanisme dan pasca-ideologi.