Image of Nyanyian Mazmur Tanggapan dalam Teologi Simbol (Studi fenomenologi umat Paroki Santo Andreas Tidar berdasarkan Teologi Louis-Marie Chauvet)

Tesis

Nyanyian Mazmur Tanggapan dalam Teologi Simbol (Studi fenomenologi umat Paroki Santo Andreas Tidar berdasarkan Teologi Louis-Marie Chauvet)



Tesis ini merupakan sebuah penelitian terhadap nyanyian mazmur tanggapan berdasarkan pengalaman umat paroki St. Andreas Tidar, Malang. Tesis ini mengalir dari refleksi tentang simbol-simbol yang digunakan dalam liturgi seperti, tata gerak, tata ruang, peralatan, musik dan nyanyian. Tesis ini adalah kesempatan belajar, mengurai dan mendiskusikan salah satu simbol yakni nyanyian khususnya nyanyian mazmur tanggapan. Beberapa tokoh teolog dan filosof seperti Agustinus, Martin Heidegger, Louis-Marie Chauvet, Jean-Luc Marion, John F. Baldovin menjadi narasumber (simbolog) utama yang mendukung interpretasi mengenai nyanyian mazmur tanggapan sebagai simbol. Penelitian ini menemukan beberapa hal: pertama, nyanyian mazmur adalah simbol. Sebagai simbol nyanyian mazmur tanggapan mampu mengkomunikasikan atau mengekspresikan iman umat atas kehadiran Tuhan melalui Sabda Allah yang dibacakan/dinyanyikan. Kedua, nyanyian mazmur dalam kaitannya dengan tubuh. Kesederhanaan 'tubuh' nyanyian mazmur semakin mendukung umat untuk berpartisipasi dan terlibat dalam misteri iman yang sedang dirayakan. Ketiga, nyanyian mazmur tanggapan adalah media dan icon. Nyanyian dan musik yang mengiringi mazmur tanggapan membangun kesadaran bahwa segala sesuatu yang ada di dunia adalah sarana yang berguna untuk mengarahkan hati kepada Tuhan. Keempat, nyanyian mazmur dalam hidup sehari-hari. Sebagai simbol, nyanyian mazmur selalu membantu umat untuk peka terhadap persoalan hidup sehari-hari. Nyanyian mazmur membantu umat untuk mampu melihat jejak karunia Roh Kudus dalam hidup sehari-hari. Kelima, sebagai simbol dan media nyanyian mazmur menjebatani umat untuk mampu setia dan bertahan hidup dalam kesucian dan kekudusan. Implikasi dari tesis ini terhadap teologi dan gereja ialah membangun kesadaran akan pentingnya berdialog dan bekerja sama dengan disiplin ilmu lain khususnya ilmu kesenian. Dialog dengan bidang kesenian lainnya membuka kemungkinan bagi Gereja menemukan jiwa musik dan nyanyian liturgi yang dapat mengantar umat untuk berdoa dan mengarahkan hati kepada Tuhan yang hadir dalam Ekaristi.


Availability

22.01010264 Mal nPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
264 Mal n
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
ix + 202hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
264
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this