Fokus penelitian ini ialah doa epiklesis yang menjadi bagian utuh dari DSA dalam Gereja Katolik. Doa epiklesis merupakan salah satu doa yang turut ditambahkan dalam usaha Gereja Katolik melakukan pembaruan dalam liturginya. Dengan doa epiklesis Gereja memohon hadirnya Roh Kudus untuk menguduskan bahan persembahan serta umat beriman yang mengambil bagian dalam perayaan ekaristi. Pernyataan iman Gereja ini belum sepenuhnya sejalan dengan partisipasi aktif umat beriman dalam DSA. Dengan demikian, persoalan ini menjadi isu yang disoroti dalam penelitian ini. Dalam upaya untuk menggali pokok persoalan tersebut, penulis melakukan penelusuran berhubungan dengan perkembangan epiklesis sejak awal perkembangan Gereja hingga saat ini. Di samping itu, penulis juga merujuk pada beberapa ahli liturgi yang secara khusus menaruh perhatian pada persoalan epiklesis dalam DSA Gereja Katolik. Berbagai penelusuran tersebut sangat bermanfaat untuk menjebatani kesenjangan antara iman Gereja tentang doa epiklesis dan partisipasi aktif umat beriman dalam DSA. Hal ini diperjelas dengan kehadiran doa epiklesis sebagai bagian utuh dari DSA Gereja Katolik. Kehadiran doa epiklesis yang secara khusus menyebut Roh Kudus secara eksplisit mengungkapkan dengan tegas karya Allah Tritunggal dalam misteri ekaristi kudus. Di samping itu, doa epiklesis juga mengungkapkan dimensi eklesiologis dari misteri ekaristi. Ekaristi bukan hanya tanggung jawab pelayan tertahbis, melainkan juga tanggung jawab umat beriman yang mengambil bagian dalam perayaan ekaristi dengan berpartisipasi secara aktif.