Teologi spiritual adalah sebuah cabang ilmu teologi yang mempelajari secara sistematik mengenai relasi dinamik antara Allah dan manusia. Relasi itu terjadi dalam pengalaman hidup manusia dengan tindakan-tindakan real masyarakat yang menggerakkan manusia untuk menjumpai dan merasakan Allah. Ebamukai dilihat sebagai sebuah produk budaya orang Mee Papua yang memiliki spirit atau nilai-nilai baik yang mengantar manusia untuk merasakan kasih Allah terutama dalam memuliakan martabat manusia. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa ebamukai tidak hanya sebagai sebuah kebiasaan untuk mengumpulkan uang untuk membantu orang lain yang membutuhkan tetapi lebih dari pada itu yakni membangun relasi yang mendalam dengan Tuhan dan sesama yang lain. Ebamukai memiliki ciri khas yakni berkumpul akado), bersama (enaimo), berbagi (akamene) dan saling menguatkan (bida akawe). Ciri ini merupakan nilai-nilai yang amat bermakna dan dijunjung tinggi dalam gereja terutama dalam Ensiklik Fratelli Tutti art 87-127 yang dicetuskan oleh Paus Fransiskus. Paus melihat bahwa sesama yang lain adalah saudara dan bahkan lebih dari itu yakni 'rekan' Paus menekankan akan keterbukaan hati terhadap sesama, cinta kasih, solidaritas, belarasa terhadap sesama yang menderita. Paus menekankan bahwa upaya ini merupakan upaya untuk memuliakan martabat manusia. Ebamukai merupakan tindakan untuk berelasi dengan Allah dan sesama, kasih kepada Allah (ugatame maa enaimo). Maka ebamukai tentu merupakan sebuah tindakan yang sakral dan bermakna bagi setiap orang yang menjalankannya terutama dalam mempererat relasi antara sesama dalam upaya untuk memuliakan martabat manusia.