Fokus penelitian tesis adalah menggali spiritualitas mistik St. Vinsensius sebagai jalan perjumpaan dengan Tuhan dalam diri orang miskin. Bagi Vinsensius perjumpaan dengan orang miskin merupakan jalan langsung bertemu dengan Tuhan. Urgensi dari tema ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana manusia dewasa ini menggeluti, mengalami dan memaknai perjumpaan dengan orang miskin sebagai perjumpaan dengan Tuhan di tengah poros perkembangan dunia. Karl Rahner, seorang teolog akhir abad ke-20 mengatakan bahwa 'orang kristen di abad 21 ini akan menjadi para mistikus atau orang-orang yang akan menggeluti spiritualitas mistik atau mereka akan hilang'. Dalam spiritualitas Vinsensian, mistik tidak hanya dialami dalam suatu momen tertentu tetapi juga lewat perjumpaan dengan orang miskin. Penulis berusaha menggali, menggeluti, mendalami dan memaparkan gagasan-gagasan tentang tema tesis ini, kemudian penulis membuat sintesa berdasarkan kerangka berpikir dari tesis ini secara kritis. Visi mistiknya sangat Kristologis, dia melihat Kristus dalam diri orang-orang miskin. Kristus mengantarnya kepada orang miskin, dan orang miskin mengantarnya untuk mengalami Kristus. Dalam situasi dunia ini, pengalaman mistik Vinsensius menjadi suatu sumbangan yang besar bagi kehidupan orang kristiani. Orang tidak hanya mengalami Tuhan dalam doa-doa tetapi juga dalam perjumpaan dengan sesama. Pengalaman perjumpaan yang nyata dengan Tuhan lewat orang miskin semakin meneguhkan pandangan kita bahwa iman dan keselamatan Tuhan merupakan suatu anugerah.