Penelitian ini bertujuan untuk merefleksikan konsep Wujud Tertinggi masyarakat Lamaholot dengan menggunakan pendekatan dialektika Roh Absolut Hegel. Peneliti menemukan konsep Wujud Tertinggi yang ada dalam masyarakat Lamaholot terjadi secara dialektis. Wujud tertinggi atau yang disebut sebagai Lera-Wulan Tana-Ekan dipahami masyarakat sebagai Pencipta atau tesis yang telah menciptakan dan menjadikan segala sesuatu, sebagai Moralitas Tertinggi atau anti tesis yang telah mengajarkan moral kepada manusia, dan sebagai Yang Absolut atau sintesis yang Ada dari sejak dahulu kala hingga saat ini. Refleksi tentang konsep Wujud Tertinggi dipahai secara dialektis di dalam cerita-cerita mitos, paham kosmologis, hingga paham teistis yang monoteis dalam agama. Penelitian ini menggunakan metodologi Hegel. Corak berpikir dialektis dipakai untuk merefleksikan konsep Wujud Tertinggi yang ada dalam masyarakat Lamaholot secara dialektis. Metode dialetika digunakan sebagai pisau analisa untuk menganalisis konsep tersebut. Proses wawancara yang dilakukan hanya untuk menginformasi lebih lanjut data tentang konsep Wujud Tertinggi yang ada dalam masyarakat Lamaholot. Data-data tersebut dianalisis berdasarkan pembacaan kritis atas teks-teks filosofis khas Hegelian.