Image of Etika Relasi Upacara Tiba Meka Wagal Orang Manggarai dalam Perspektif Filsafat Relasionalitas Armada Riyanto

Tesis

Etika Relasi Upacara Tiba Meka Wagal Orang Manggarai dalam Perspektif Filsafat Relasionalitas Armada Riyanto



Fokus penelitian ini adalah menggali, menginterpretasi, dan mengkritisi relasionalitas orang Manggarai dalam Upacara Tiba Meka Wagal dari sudut pandang etika relasi. Filsafat relasionalitas Armada Riyanto berfungsi sebagai metodologi riset sekaligus kerangka teori untuk menginterpretasi dan mengkritisinya. Analisis data didasarkan pada dua tema pokok filsafat relasionalitas: (1) Fondasi interpretasi: Aku, Teks, Liyan, dan Fenomen; dan (2) Cetusan relasionalitas: Aku-Engkau, Aku-Liyan, Aku-Teks dan Aku-Fenomen. Penelitian ini sampai pada temuan: Pertama, orang Manggarai menghayati relasionalitasnya di dalam upacara Tiba Meka Wagal melalui dinamika, dialog, interaksi, dan komunikasi antara Ine-Ame dengan Anak Wina. Selain mengukuhkan perkawinan seorang laki-laki dengan seorang perempuan, juga kekerabatan Woe Nelu, yaitu keluarga besar mempelai perempuan (Ine-Ame) dengan mempelai laki-laki (Anak Wina). Upacara tersebut menampilkan kebijaksanaan relasional: penerimaan, pengakuan, kesetaraan, kekeluargaan, kekerabatan, persahabatan, dan relasi yang tidak terputuskan. Kedua, upacara tersebut, dalam perjalanan waktu, mengalami pergeseran makna, ketika semakin banyak perempuan Manggarai mengenyam pendidikan tinggi. Berdasarkan fondasi interpretasi: Aku, Teks, Liyan, dan Fenomen ditemukan bahwa relasi yang dibangun lebih merupakan relasi subjek-objek; Anak Wina dieser pada posisi Liyan. Praktik sida menciptakan jurang pemisah antara upacara dengan hidup keseharian. Teks ritus hanya bermakna prosedural.Pesan-pesan kebijaksanaannya tidak dilestarikan dalam relasi keseharian. Pergulatan di atas melatarbelakangi pentingnya eksplorasi dari sudut pandang etika relasi. Corak dialogal, inklusif, komunikatif, intersubjektif, dan rekonsiliatif, merupakan komponen-komponen etis sebagai pedoman pelaksanaan dan pemaknaan upacara tersebut di masa mendatang. Corak-corak tersebut diterjemahkan secara praktis melalui tindakan-tindakan etis keseharian: Reis, Ruis, Raes, dan Raos. Dengan demikian, upacara Tiba Meka Wagal mengandung pesan-pesan kebijaksanaan relasional sekaligus pergulatan etika yang perlu dikritisi, dibenahi, dan didefinisi kembali dari perspektif Filsafat relasionalitas Armada Riyanto.


Availability

20.01002100 Ran ePerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
100 Ran e
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
x + 191hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
100
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this