Fokus pembahasan dalam skripsi ini adalah tentang 'Fuah Pah dalam Konsep Relasionalitas dalam Terang Filsafat Martin Buber'. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis dalam memberikan penjelasan mengenai salah satu tradisi dan kebudayaan di pulau Timor, khususnya pada suku Dawan yaitu ritus Fuah Pah. Munculnya tradisi ini dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis di pulau Timor yang gersang sehingga ritus Fuah Pah menjadi salah satu ritual yang dipercayai oleh suku Dawan untuk mendatangkan hujan demi memenuhi kebutuhan hidup sekaligus sebagai proses pendamain relasi antara Uis Neno, Uis Pah dan Uis Nitu yang kerap kali dipercayai sebagai wujud yang tak kelihatan dalam membantu kehidupan manusia bahkan bisa menjadi wujud penghancur jika relasi itu tidak baik. Dalam melaksanakan ritus tersebut, membutuhkan relasi manusia dengan sesama dan objekobjek tertentu yang dipakai untuk melancarkan ritus ini sehingga ritus ini merujuk pada aspek permohonan dan ucapan syukur. Untuk mendalami ritus ini, dari pandangan Martin Buber memberikan pemahaman bahwa manusia mempunayai dua bentuk relasi yaitu 'I-Thou' dan 'I-It' yang kemudian dipahami sebagai jembatan relasi manusia dengan sesamanya, manusia, manusia dengan Wujud Tertinggi (Tuhan), manusia dan alam/objek yang berada di luar dirinya.