Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan mendalami makna budaya dalam tradisi Gawai Naik Durong suku Dayak Mualang di Kalimantan Barat. Tradisi ini merupakan praktik keagamaan dan budaya yang memiliki nilai-nilai religius serta sosial yang mencerminkan identitas dan eksistensi masyarakat Dayak Mualang. Suku Dayak Mualang adalah bagian dari rumpun Dayak Iban, yang memiliki keunikan tersendiri dalam menjalankan tradisi ini. Penelitian menggunakan pendekatan antropologi interpretatif dan teori Clifford Geertz untuk menganalisis simbol, nilai etos sosial, dan proses Gawai Naik Durong dari perspektif masyarakat lokal yang mempraktekkannya. Metode penelitian kualitatif diterapkan, yang melibatkan pengamatan fenomena budaya, pengumpulan data pustaka, dan analisis interpretatif. Teori interpretatif Clifford Geertz digunakan untuk memahami dan menafsirkan makna budaya tradisi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Gawai Naik Durong bukan sekadar pesta pora, tetapi memiliki kedalaman filosofis yang memperkuat relasi antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam. Tradisi ini juga menjadi media penting dalam memperkuat etos sosial dan menjaga keharmonisan dalam kehidupan masyarakat Dayak Mualang. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya melestarikan kebudayaan Gawai Naik Durong di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi.