Image of Konsep Pendidikan Berbasis Pengalaman Menurut John Dewey dan Relevansinya Bagi Pendidikan Agama di Indonesia

Skripsi

Konsep Pendidikan Berbasis Pengalaman Menurut John Dewey dan Relevansinya Bagi Pendidikan Agama di Indonesia



Fokus skripsi ini adalah menguraikan konsep pendidikan berbasis pengalaman menurut John Dewey dan relevansinya bagi pendidikan agama di Indonesia. Realita menunjukkan masih ada banyaknya tindakan intoleransi dalam kehidupan beragama di Indonesia yang multikultural. Hal ini mengisyaratkan adanya pemahaman yang salah mengenai kehidupan beragama. Model pendidikan agama yang cenderung tertutup dan bersifat indoktrinasi menjadi salah satu faktor penyebab kesalahan memahami ajaran agama dan penerapannya dalam kehidupan nyata. Pada titik inilah konsep pendidikan John Dewey yang bertitik tolak dari pengalaman dapat menjadi metode baru bagi pendidikan agama di Indonesia yang bercorak multikultural. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi kepustakaan dengan menjadikan karya John Dewey berjudul 'Pendidikan dan Pengalaman' sebagai sumber utama. Konsep pendidikan John Dewey dikembangkan dan dipertajam dengan buku-buku, artikel jurnal, dan berita-berita online yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Tulisan ini menemukan bahwa John Dewey berhasil membangun sebuah konsep pendidikan yang menyentuh kehidupan nyata. Bagi John Dewey, pendidikan yang baik dan berguna adalah pendidikan yang bertitik tolak dari sebuah pengalaman nyata. Pendidikan berdasarkan pengalaman menjadi dasar pendidikan Dewey sekaligus mengkritik model pendidikan tradisional yang cenderung teoretis dan membuat peserta didik menjadi pribadi yang pasif. Konsep pendidikan yang pemahaman teoretis yang berlebihan. Semua ini bertujuan agar peserta didik menjadi lebih aktif baik di sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, tujuan lainnya yakni menumbuhkan pemikiran kritis dalam menghadapi berbagai persoalan nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Semua ini pada akhirnya bermuara pada pembentukan karakter peserta didik yang aktif, terbuka, kritis, dan demokratis sebagai sarana dalam upaya memajukan kehidupan negara. John Dewey memberikan model-model pendidikan berbasis pengalaman yakni: (1) Pemecahan masalah, (2) Belajar melalui tindakan, (3) Pembelajaran kolaboratif dan interaktif, dan (4) Pembelajaran reflektif. Adapun sumbangan konsep pendidikan berbasis pengalaman John Dewey bagi pendidikan agama di Indonesia yakni pertama, merekonstruksi pendidikan agama dengan memperbaharui metode pembelajaran agama yang lebih inklusif-interaktif dengan cara mempelajari ajaran-ajaran praktis dari agama lain. Kedua, menumbuhkan pengalaman religius sebagai sarana dalam menumbuhkan cara beragama yang menekankan kemanusiaan atau hubungan dengan sesama sebagai jalan membangun hubungan yang erat dengan Tuhan. Ketiga, menumbuhkan cara beragama yang kritis. Keempat, menumbuhkan semangat demokratis dengan membangun sikap yang terbuka terhadap kehadiran dan ajaran agama lain sebagai bentuk partisipasi dalam memajukan bangsa dan negara.


Availability

20.077370 Dam kPerpustakaan STFTAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
370 Dam k
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xi + 128hlm: 22x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
370
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this