Film dokumenter 'The Letter: A Message of Our Earth' mengandung beberapa etika lingkungan hidup yang digambarkan di dalam film tersebut. Film ini didasarkan pada ensiklik Laudato Si' yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015 yang menyerukan pertobatan ekologis dan perhatian terhadap krisis lingkungan global. Penelitian ini mengkaji bagaimana film ini menyampaikan pesan ekologis melalui dialog dan adegan serta relevansinya dengan teori-teori etika lingkungan hidup seperti antroposentrisme, biosentrisme, ekosentrisme, ekofeminisme, dan ekoteologi. Latar belakang penelitian ini adalah keprihatinan global terhadap kerusakan lingkungan yang terus meningkat meskipun berbagai upaya telah dilakukan sejak konferensi lingkungan pertama di Stockholm pada tahun 1972. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan isu-isu lingkungan yang diangkat dalam film, bentuk-bentuk prinsip etika lingkungan hidup yang ditampilkan, serta relevansi antara isu-isu tersebut dengan praktik hidup sehari-hari. Dengan menggunakan pendekatan studi pustaka dan analisis dialog dalam
film, penulis menelaah pesan-pesan ekologis yang disampaikan oleh karakter-karakter dalam film, termasuk tokoh-tokoh yang diundang oleh Paus Fransiskus untuk berdiskusi mengenai krisis lingkungan. Film 'The Letter: A Message of Our Earth'
berhasil menggambarkan berbagai isu lingkungan seperti deforestasi, pemanasan global, dan naiknya muka air laut. Film ini juga menampilkan prinsip-prinsip etika lingkungan hidup seperti welas asih dan tanggung jawab terhadap alam serta hidup
selaras dan solidaritas dengan alam. Selain itu, film ini memperlihatkan bagaimana kesadaran ekoteologi dapat menjadi solusi dalam mengatasi krisis lingkungan melalui pertobatan ekologis dan tindakan nyata yang didasarkan pada ajaran moral dan spiritual. Film 'The Letter: A Message of Our Earth' tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi penontonnya mengenai pentingnya menjaga dan merawat lingkungan demi kelangsungan hidup manusia dan alam semesta.