Fokus tulisan mengeksplorasi konsep masyarakat risiko yang digagas oleh Ulrich Beck dan implikasinya dalam upaya membangun negara aman di era modern. Realita menunjukan bahwa kemajuan yang lahir dari era modernitas, seperti perkembangan teknologi yang pesat dan beragam persoalan lainnya membawa masyarakat dihadapkan pada berbagai risiko baru yang bersifat global. Salah satu persoalan yang disoroti Ulrich Beck adalah krisis ekologis. Persoalan ekologis menjadi persoalan sentral di abad 21 ini. Bencana ekologis yang terjadi pada era modern ini banyak sumber dari tindakan manusia itu sendiri. Akibatnya adalah manusia hidup dalam ketidakpastian. Krisis negara aman merupakan salah satu dampak yang diakibatkan oleh bencana ekologis. Persis pada titik inilah konsep Ulrich Beck dapat menjadi cakrawala baru dalam meminimalisasi krisis negara akibat persoalan ekologis. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi kepustakaan dengan menjadikan Karya Beck yang berjudul Risk Society: Towards a New Modernity (1992) dan Ecological Politics in an Age of Risk (1995) sebagai sumber primer. Gagasan masyarakat risiko Ulrich Beck dikembangkan dan dipertajam dengan buku-buku, artikel jurnal, dan berita online yang tentu saja bertalian dengan topik yang dibahas sehingga konsep Beck menjadi konsep yang hidup dan memberikan kontribusi terhadap bagi upaya menjaga stabilitas negara Indonesia. Tulisan ini menemukan bahwa menurut Ulrich Beck untuk membangun negara yang aman dalam era masyarakat risiko, diperlukan pendekatan multidimensional yang melibatkan berbagai sektor dan pemangku kepentingan. Keamanan tidak lagi dapat dilihat sebagai tanggung jawab eksklusif negara, tetapi sebagai kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Dengan kata lain, membangun negara aman merupakan tanggung jawab individu dan institusi. Dalam ranah individu diperlukan sikap kritis terhadap tindakan dan keputusan yang mereka ambil. Sementara, dalam ranah institusi Beck mengajukan konsep demokrasi ekologis dan demokratisasi sains. Demokrasi ekologis memaksudkan bahwa persoalan ekologis harus diperdebatkan dalam ranah publik. Sementara, demokratisasi sains memaksudkan bahwa sains harus dipakai dalam studi persoalan ekologis dan sekaligus juga terbuka pada kritikan publik agar tidak berjalan dengan sesuka hati. Ringkasnya, membangun negara aman dalam era masyarakat risiko diperlukan relasi yang proporsional antara institusi dan individu, serta keterlibatan sains dalam setiap kebijakan publik.