Record Detail
Advanced SearchSkripsi
Konsep Pisah Ranjang dalam Perkawinan Katolik Berdasarkan Kanon 1151-1155
Kasus yang terjadi dalam hidup perkawinan merupakan masalah yang kompleks dan menimbulkan dampak yang signifikan bagi keluarga dan Gereja. Penanganan kasus perkawinan dalam Gereja Katolik melibatkan para penegak hukum untuk proses penyelesaian kasus berdasarkan ketentuan dalam Kitab Hukum Kanonik. Kasus kekerasan dalam rumah tangga ditangani dengan menyarankan agar pasangan berpisah untuk sementara. Penelitian ini bertujuan untuk menangani kasus keretakan hidup perkawinan dan keadaan dari kedua individu pasangan untuk tidak tinggal bersama dengan menerapkan pisah ranjang berdasarkan Kanon 1151-1155. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi pustaka yang bersifat deskriptif dalam perspektif hukum perkawinan Gereja Katolik. Hasil penelitian menemukan bahwa pisah ranjang dalam konteks Gereja Katolik menjadi tidak terpisahkan dari sifat perkawinan Katolik yang satu dan tak-terceraikan. Pisah ranjang merupakan upaya untuk menyelamatkan perkawinan yang terancam gagal. Perpisahan jenis ini sifatnya hanya sementara dan berlaku bagi pasangan suami-istri yang mengalami persoalan berat dan keadaan fisik yang tidak memungkinkan untuk hidup bersama. Proses penyelesaian masalah dengan menerapkan pisah ranjang kepada suami-istri, melibatkan pihak Gereja dan hukum sebagai bagian dari upaya untuk tetap mempertahankan ikatan perkawinan dan kesejahteraan pasangan. Salah satu tindakan konkritnya adalah pembentukan 'pendampingan keluarga oleh petugas pastoral terhadap pasangan pisah ranjang dan anak-anak sebagai korban'. Para petugas pastoral perlu dilengkapi dengan keterampilan dan pemahaman yang memadai dalam penanganan dan pendampingan kasus perkawinan. Gereja Katolik memandang perkawinan sebagai panggilan hidup yang suci dan lambang dari kasih Tuhan kepada manusia. Panggilan sebagai suami atau istri harus dihidupi dengan penuh kasih terhadap pasangan. Hendaknya suami-istri berkomitmen untuk hidup bersama dengan mewujudkan cinta kasih terhadap pasangan. Dalam Gereja Katolik sangat dianjurkan juga bagi para kaum muda untuk memahami hidup perkawinan itu sebagai bekal dan masa persiapan ketika akan berumah tangga. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi keluarga Katolik dalam memahami dan mengupayakan kesejahteraan dalam menapaki panggilan hidup sebagai pasangan suami-istri.
Availability
20.007 | 248.4 Her k | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
248.4 Her k
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2024 |
Collation |
vii + 111hlm: 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
248.4
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available