Skripsi ini dibuat untuk merefleksikan secara teologis teks Kejadian 21:22-34. Judul dari perikop Kejadian 21:22-34 adalah 'Perjanjian Abraham dengan Abimelekh'. Untuk mendalami maksud dari perikop ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode eksegese yang terdiri dari beberapa analisis, yaitu analisis konteks, analisis cerita, analisis semantik, analisis sintaksis, analisis struktur, eksegese, dan refleksi teologis yang di dalamnya termuat pesan teologis dan relevansi teks. Melalui analisis dan eksegese yang dilakukan atas teks Kejadian 21:22-34, penulis menemukan beberapa pesan teologis, yaitu kehadiran ilahi sebagai jaminan keselamatan dan kehormatan bangsa Israel, Pengampunan sebagai kasih yang membaharui, kehidupan bersama sebagai keberkahan dalam perjanjian, toleransi dalam perjanjian sebagai kasih di tengah perbedaan, perdamaian sebagai pembaharuan hidup, dan bersyukur atas pemberian Allah. Pesan-pesan teologis tersebut menjadi pendalaman untuk menjawab rumusan masalah dari penulisan skripsi ini. Melalui pesan-pesan teologis yang terdapat dalam penulisan skripsi ini, ruang untuk membangun jembatan persaudaraan akan terbuka dengan lebar. Pesan-pesan teologis tersebut memiliki relevansi dengan kehidupan sehari-hari manusia, yaitu relevansi bagi kehidupan masyarakat majemuk di Indonesia dan para pemimpin masyarakat di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat dan para pemimpin dapat bekerjasama untuk membangun persaudaraan di tengah perbedaan.