Record Detail
Advanced SearchText
Ekoteologi Laudato Si' dalam Menanggapi Krisis Ekologi di Provinsi Papua Barat
Permasalahan mengenai krisis ekologi yang terjadi saat ini membutuhkan peran serta dari seluruh umat manusia. Fokus tesis ini adalah membangun budaya ekologis sebagai bentuk pertobatan dalam mengatasi krisis ekologi yang terjadi di Provinsi Papua Barat. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif yang bersumber pada buku-buku dan jurnal ilmiah mengenai ekoteologi, dan perkembangan krisis ekologi Provinsi Papua Barat. Analisis data penelitian ini menggunakan tinjauan studi dokumen dari ensiklik Laudato Si' untuk mengkaji makna ekoteologi dan peranannya dalam mengatasi krisis ekologi yang terjadi di Provinsi Papua Barat. Konsep ekoteologi yang dimaksudkan oleh ensiklik Laudato Si' merujuk kepada pengajaran yang mendasar dari kisah injil penciptaan dalam Kitab Suci. Ekoteologi dipandang sebagai sebuah relasi khas yang mendalam antar Allah dan manusia. Relasi harmonis Allah dan manusia tercipta sejak manusia diciptakan oleh Allah yang secitra denganNya dn mewarisi tanggung jawab akan pemeliharaan alam semesta. Namun relasi tersebut harus menjadi renggang akibat dosa manusia pertama dan hingga saat ini terus berkembang melalui tindakan-tindakan manusia yang menganut pemahaman akan alam sebagai objek. Salah satu yang menjadi akibat dari munculnya krisis ekoteologi menurut ensiklik LaudatoSi' adalah budaya antroposentrisme dimana manusia melihat dirinya sebagai penguasa penuh atas alam semesta. Konsep ini kemudian menjadi penekanan khusus bagi Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si' bahwa manusia harus menyadari tanggung jawab yang diberikan Allah kepadanya untuk menjaga dan merawat alam sebagaimana alam telah menjadi ibu dan memberikan seluruhnya kepada manusia demi keberlangsungan hidup bukan malah menjadi penguasa penuh atas alam. Alam semesta hendaknya dilihat sebagai saudari, ibu pertiwi yang memberikan kehidupan kepada seluruh makhluk ciptaan. Krisis ekologis yang terjadi di Provinsi Papua Barat juga menjadi peristiwa nyata dari tindakan manusia yang berlebihan terhadap alam. Sehingga untuk mengatasi krisis ini dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk menerapkan pola kesadaran akan kesejahteraan alam sebagai bentuk pertobatan ekologis universal.
Availability
21.01009 | 179.1 Ren e | Perpustakaan STFT | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
179.1 Ren e
|
Publisher | STFT Widya Sasana : Malang., 2023 |
Collation |
ix + 110hlm; 21,5x28cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
179.1
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available