Image of Oko 'Mama' dan Masyarakat Dawan Timor (Menggali Makna Sosio Kultural dan Religius Kebiasaan Menyirih dalam Masyarakat Dawan)

Text

Oko 'Mama' dan Masyarakat Dawan Timor (Menggali Makna Sosio Kultural dan Religius Kebiasaan Menyirih dalam Masyarakat Dawan)



Memasuki pulau Timor, khususnya di kabupaten Timor Tengah Selatan, di sana kita akan berhadapan dengan suatu kebiasaan lumrah yang dipraktekkan oleh masyarakat setempat (masyarakat dawan) dalam kehidupan hariannya. Kebiasaan harian yang dimaksud adalah kebiasaan memamah atau mengunyah sirih pinang atau kebiasaan menyirih. Kebiasaan tersebut akan dengan segera kita jumpai di setiap sudut perkampungan yang dipraktekkan masyarakat setempat dari orang tua hingga anak muda. Kebiasaan ini merupakan suatu kebiasaan yang sejatinya mengungkapkan jati diri dan identitas masyarakat dawan, karena dibalik kebiasaan menyirih tersebut tersimpan pandangan-pandangan etis-humanis, filosofis hingga kehidupan religiusitas yang dihayati dan dipraktekkan oleh masyarakat tersebut, jauh sebelum berkontak dengan dunia kekristenan (sekitar abad 18-19). Kebiasaan ini telah lama dipraktekkan oleh masyarakat dawan sejak dari jaman nenek moyangnya hingga sekarang ini. Yang menjadi status questions elaboratif dalam penggarapan skripsi ini adalah mengapa masyarakat dawan menggunakan oko mama (kebiasaan menyirih) ditemukan hampir dalam seluruh aspek kehidupannya? Mengapa ia begitu penting? Ada apa dibaliknya? Sementara dari perspektif penghayatan nilai-nilai religiusitas, kita dapat melihat bahwa ternyata dibalik kebiasaan menyirih tersebut, telah termaktub nilai-nilai religiusitas yang memiliki korelasi dan menggemakan nilai-nilai keberimanan kristiani yaitu kasih, pelayanan, pertobatan-rekonsiliasi, dan pengutusuan. Semuanya itu merupakan karya Roh Kudus yang telah menanamkan benih-benih kasih tersebut di dalam setiap unsur kebudayaan pun termasuk kebiasaan menyirih, sehingga melaluinya manusia dapat mengungkapkan kasih Allah yang telah lebih dahulu mengasihinya. Di balik oko mama, Allah, melalui Roh Kudus, menyemaikan benih-benih cinta kasih, persaudaraan, pengampunan-rekonsiliasi dan juga pada saat yang sama di dalam dan melaluinya, manusia dawan menghayati salah satu ungkapan terdalam nilai-nilai pemuridan yaitu melayani.


Availability

10.000058959.85 Sna oAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
959.85 SNA o
Publisher STFT Widya Sasana : Malang.,
Collation
xi + 116hlm: 21,5x28cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
959.85
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this